Ini adalah tulisan pertama saya di luar kegiatan sehari-hari
saya (bekerja). Tulisan pertama di blog ini, saya ingin menuliskan catatan dalam memulai belajar fotografi. Tadinya, kegiatan mengabadikan moment melalui foto bukanlah hobi saya. Selama ini kegiatan foto-memfoto, selfie dan wefie, lebih sering diambil oleh manda. Jalan-jalan kita dan beberapa fotografi ala manda sudah memenuhi blognya di www.tamasyaku.com. Baru mulai akhir Agustus kemarin ada keingintahuan
yang cukup besar untuk mengenal fotografi lebih mendalam. Alasannya adalah
melihat hasil foto manda yang semakin bagus dan kreatifitasnya tanpa batas.
Ternyata dunia fotografi itu sangat menarik dan sangat luas.
Berselancar di internet, browsing web fotografi dan memantengi Youtube
mengenai fotografi membuat saya seperti cangkir mendapat curahan air segentong.
Agar tidak meluber saya mulai mencari pelajaran dasar fotografi.
Ada 4 pelajaran dasar fotografi, yaitu :
- mengenal Aperture,
- mengenal Shutter Speed
- mengenal ISO dan
- mengenal Exposure.
Oke memulai petualangan saya, yang pertama saya harus
mengenal Aperture.
Apa itu aperture?
Aperture adalah bukaan diafragma yang ada dalam lensa fotografi. Diafragma sendiri memiliki fungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke kamera, nah Aperture adalah ukuran besar kecilnya bukaan yang mengatur jumlah cahaya yang boleh masuk tersebut.
Mudahnya membayangkan Aperture adalah dengan membayangkan Jendela.
Jika jendela ditutup maka ruangan menjadi gelap, jika jendela dibuka sedikit demi sedikit maka cahaya mulai masuk dan membuat ruangan semakin terang. Jadi Aperture itu adalah jendela tersebut, banyak sedikitnya cahaya yang masuk ditentukan seberapa besar kita membuka jendela. Nah berikut contohnya gambar yang diambil menggunakan Aperture yang berbeda.
F2 dan F4 apa itu? Balap Formula selain F1 atau ukuran
kertas Folio?
F2 dan F4 adalah ukuran dalam Aperture. Ketika kita
mengubah Aperture kita membuka jendela semakin lebar atau semakin sempit, nah
jika kita ingin banyak cahaya yang masuk ( jendela kita buka lebar) maka
ukurannya F kecil (1.8,2.0,2.2). Semakin besar ukuran F maka semakin sempit
kita membuka jendela. Lihat gambar pertama dan bandingkan dengan
gambar kedua, maka gambar pertama lebih terang dari gambar kedua. Gambar
pertama diambil dengan Aperture F2 sedangkan gambar kedua dengan Aperture F4.
Nah sekarang sudah jelas mengenai Aperture, kita bisa bereksperimen dengan
mengubah ubah Aperture hingga mendapatkan kualitas gambar yang kita inginkan
Selamat Mencoba!
Selamat Mencoba!
yeaayy akhrinyaaa.. welcome to blogger world ya nda.. semoga istiqomah dan bermanfaat.. sharing sharing sharing dan sharing... *_*
BalasHapusMakasih pencerahannya, mas Elton. Suka dengan analoginya yang mengumpamakan apperture sebagai jendela...
BalasHapusDitunggu tulisan selanjutnya yaaaa...
Sama sama mbak Dee..saling menginspirasi ya mbak...salam untuk Mas Anang..
HapusSiap mas :)
HapusSalam juga buat mbak Ima... hehehe pasti langsung dibaca sendiri ama orangnya ya :D
diterima salamnyaaaa... <3 <3 <3
HapusSelamat datang di dunia blogging mas. Artikel perdananya langsung menarik perhatian. Merasa senang akhirnya ada teman blogger yang saya kenal yang akan berbagi tentang duni fotografi. Jadi nambah ilmu :)
BalasHapus